BALI – Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) mengungkapkan bahwa sektor properti nasional belum pulih 100 persen pascapandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, mengatakan pemulihan sektor properti saat ini baru sekitar 70 persen. Dia menuturkan, pemulihan sektor properti tidak setinggi sektor industri lainnya.
“Properti kita jujur saja tekanan dari 2019 akhir sebelum Covid-19 sampai sekarang ini rebound-nya belum seperti industri lain. Mungkin baru 70 persen, kondisinya berbeda-beda di daerah. Ada juga [daerah] yang sudah mencapai 90 persen,” kata Joko saat mengunjungi Wisma Bisnis Indonesia, yang dilansir bisnis.com, Rabu (6/9/2023).
Baca juga :Kavling Pantai Pasir Putih, Ramaikan Geliat Bisnis Property
Joko mengatakan sektor properti nasional diperkirakan baru akan pulih sepenuhnya setelah tahun politik rampung atau tepatnya pada 2025 mendatang.
“Mungkin [pulih] di 2025, setelah tahun politik,” ujarnya.
Di samping itu, Joko menambahkan, penyerapan distribusi properti belum merata di setiap daerahnya. Bahkan, ada sejumlah daerah yang rata-rata serapannya di bawah 50 persen.
Adapun, REI melihat terdapat tiga kendala utama yang masih menjegal laju pertumbuhan kinerja properti Indonesia. Di antaranya yakni adanya tren perlambatan ekonomi, penurunan daya beli hingga akses yang relatif terbatas.
Baca juga :Peluang Bisnis Properti di Labuan Bajo, Hasilnya Bisa berkali Lipat!
Untuk mengatasi hal tersebut, pengadaan insentif pada sejumlah kalangan dinilai bakal menjadi katalis yang mampu mendongkrak serapan properti dalam negeri.
“Ketika ada yang berpenghasilan yang non-MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) tadi ini harus ada insentif. Sehingga dorongan dan passion [untuk membeli properti] mulai muncul,” tuturnya.
Mengutip data milik Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta, produk properti yang memberikan kinerja optimal sepanjang 2023 didorong oleh penjualan rumah menengah atas.
Baca juga :Kavling Torobembe, Pilihan Bijak Berinvestasi di Labuan Bajo
Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar mengungkapkan, hasil riset tentang Perkembangan Industri Real Estate Indonesia mencatatkan adanya tren pergeseran pasar properti seiring dengan berakhirnya pandemi Covid-19.
“Anggota REI DKI Jakarta menyatakan produk properti yang memberikan kinerja terbaik di tahun 2023 adalah jenis hunian berupa perumahan dan apartemen,” jelasnya.
Lebih lanjut Arvin merinci, sebesar 60,1 persen anggota REI menyatakan perumahan menengah atas paling memberikan kontribusi positif tahun ini.
Kemudian disusul sebanyak 28,1 persen anggota menyatakan perumahan bawah/RST (Rumah Sejahtera Terpadu) dan 5,7 persen apartemen strata. Hal ini berbeda dengan hasil riset sebelumnya di tahun 2020, yakni sebanyak 65,5 persen Anggota REI DKI Jakarta menyatakan perumahan bawah/RST/FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) adalah produk yang memberikan kinerja terbaik.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.